Hampir 100.000 jamaah Muslim tumpah ruah di Masjid Al-Aqsha di Kota Tua Yerusalem untuk melakukan shalat Jumat pertama pada bulan suci Ramadhan, seorang juru bicara polisi Israel mengatakan.
“Hampir 100.000 warga Palestina dari Tepi Barat dan Yerusalem timur berada di Temple Mount untuk shalat Jumat,” kata juru bicara polisi Micky Rosenfeld, menambahkan bahwa tidak ada gangguan yang dilaporkan.
Komplels masjid al-Aqsha dikenal sebagai al-Haram al-Sharif untuk umat Muslim dan adalah situs paling suci ketiga Islam setelah Mekkah dan Madinah di Arab Saudi.
Namun orang Yahudi mengacu pada daerah yang sama menyebutnya sebagai Temple Mount, lokasi Kuil Yahudi kedua yang diruntuhkan oleh bangsa Romawi pada tahun 70 masehi dan situs Yudaisme tersuci.
Polisi dan tentara Israel telah mengurangi pembatasan yang diberlakukan di terhadap warga Palestina di Tepi Barat yang ingin shalat di al-Aqsha selama bulan suci Ramadhan, yang sebagian besar Muslim di seluruh wilayah mulai menjalaninya hari Jumat kemarin.
Pihak berwenang mengatakan mereka akan mengizinkan 5.000 warga Palestina untuk melakukan perjalanan setiap hari dari Tepi Barat ke Al-Aqsha untuk shalat sepanjang bulan Ramadhan dan juga akan mengurangi larangan perjalanan bagi mereka yang ingin mengunjungi kerabat mereka di Yerusalem.
Namun pria Palestina di bawah usia 40 tahun masih dilarang pergi ke al-Aqsha.
Rosenfeld mengatakan ribuan pasukan keamanan Israel dikerahkan sejak dini hari di Kota Tua, di sekitar kompleks Masjid al-Aqsha serta di bagian timur Yerusalem, untuk mencegah terjadinya insiden.
Israel umumnya melarang warga Palestina dari Tepi Barat dan Jalur Gaza untuk memasuki wilayah Yerusalem timur, yang diduduki pada tahun 1967 setelah Perang Enam Hari dan kemudian mencaploknya.(fq/afp)