Gerakan Perlawanan Islam Palestina “ HAMAS” memperingatkan pemerintahan Mahmoud Abbas mengenai rencana pembangunan tahap awal Kuil Sulaiman di sekitar komplek Masjid Al Aqsha, Palestina, di tengah keinginan Presiden Palestina tersebut melanjutkan pembicaraan damai dengan Israel.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan Hamas pada Minggu (06/04) malam, PM Ismail Haniyah juga mengatakan “kami memperingatkan pemerintah Israel tentang konsekuensi yang akan diterima mereka terhadap rencana pembangunan Kuil Sulaiman, karena Al Aqsha adalah milik umat Islam dan tidak dapat dibagi kepada siapapun.”
Hamas menyebut upaya Yahudisasi yang dilakukan oleh Israel tidak akan dapat mengubah fakta sejarah dan Masjid Al Aqsha akan tetap menjadi milik umat Muslim.
Sementara itu di hari yang sama Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan bahwa “negaranya siap untuk melanjutkan proses negosiasi dengan Palestina, akan tetapi tidak ada imbalan apapun dalam perundingan tersebut.”
Netanyahu memperingatkan pemerintah Palestina akan adanya respon yang tegas dari Israel, jika Mahmoud Abbas terus berusaha menjadi sebuah negara merdeka dan berdaulat di PBB tanpa membicarkan terlebih dahulu dengan Israel. (Almasryalyoum/RAM)