Eramuslim.com – Setiap intervensi asing yang berusaha mengambilalih pemerintahan Gaza tanpa persetujuan rakyat Palestina, akan dilawan dengan keras oleh Hamas.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menolak penempatan pasukan asing di Gaza dan menegaskan bahwa masa depan wilayah kantong itu hanya bisa ditetapkan oleh Palestina sendiri.
“Hamas menolak rencana untuk membawa pasukan asing ke wilayah Gaza dengan dalih atau pembenaran. Kami tidak akan membiarkan perwalian atau penerapan solusi eksternal yang melemahkan hak-hak dasar kami atas kebebasan dan penentuan nasib sendiri,” tegasnya, seperti dikutip dari Anadolu Ajansi pada Minggu (7/7).
Bulan lalu, The Washington Post melaporkan bahwa Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant membahas rencana pemerintahan Gaza selama pertemuannya dengan pejabat Amerika Serikat.
Menurut rencana tersebut, sebuah komite dipimpin oleh Amerika Serikat dan mitra-mitra Arab yang moderat serta pasukan keamanan internasional akan dikerahkan ke Gaza untuk mengawasi keamanan serta mengatur logistik.
Pernyataan Hamas muncul ketika negosiasi tidak langsung antara Israel dan gerakan tersebut dilanjutkan, yang dimediasi oleh Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat, untuk mencapai kesepakatan pertukaran tahanan dan gencatan senjata di Gaza.
Mesir, Qatar, dan Amerika Serikat telah berusaha selama berbulan-bulan untuk mencapai gencatan senjata dan pembebasan 120 sandera yang tersisa di Gaza, namun tidak berhasil.
Hamas mengatakan kesepakatan apa pun harus mengakhiri perang dan menyebabkan penarikan penuh Israel dari Gaza.
Namun Israel hanya akan menerima gencatan senjata sementara dalam pertempuran karena berambisi menghancurkan Hamas hingga ke akarnya.
(rmol)