Hamas menyatakan tidak akan membebaskan prajurit Israel Gilad Shalit jika rejim Zionis Israel tidak memenuhi tuntutan mereka untuk menukar Shalit dengan pembebasan 350 warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel.
"Dia (Shalit) akan tetap bersama kami dan kami akan menegosiasikan nasibnya, " kata Deputi Ketua Biro Politik Hamas Moussa Abu Marzouk seperti dikutip surat kabar Kuwait Al-Qabas.
Para pejuang Palestina menangkap dan menawan Shalit pada Juni 2006. Mereka menjadikan Shalit sebagai alat tawar menawar pertukaran tawanan dengan rejim Israel. Namun, Israel menolak tuntutan para pejuang Palestina untuk menukar Shalit dengan pembebasan warga Palestina yang berada di penjara-penjara Israel.
Sebelumnya, anggota legislatif Palestina dari Hamas, Mushir al-Masri mengingatkan kedua orang tua Shalit bahwa Israel telah membahayakan hidup puteranya, karena menolak bernegosiasi mengenai pertukaran tawanan. "Kami menekankan pada keluarga Shalit bahwa Olmert (perdana menteri Israel) dan orang-orang terdekatnya sedang mempertaruhkan anak lelakinya, " kata al-Masri dalam pernyataannya yang dimuat di sebuat situs pro-Hamas.
"Shalit tidak akan melihat cahaya kebebasan dan tidak akan bertemu ayah ibunya sepanjang warga kami masih berada di penjara Israel, " tandas al-Masri.
Mempertegas pernyataan al-Masri, Abu Marzouk yang kini menetap di Damaskus, Suriah juga mengatakan bahwa Hamas kemungkinan akan mendukung percepatan pemilu legislatif. Selama ini Hamas menyatakan menentang dilaksanakannya pemilu sebelum berakhirnya masa jabatan pemerintahan yang seharusnya dipegang Hamas selama empat tahun, sejak Hamas menjadi pemenang pemilu Palestina pada tahun 2006. (ln/aljz)