HAMAS: Tinggalkan Sheikh Jarrah dan Al-Quds, Kami Stop Tembak Roket

“Kami mengatakan berhenti sebelum waktunya adalah memberi Hamas kemenangan yang diinginkannya. Hamas harus keluar dari kekalahan ini,” ungkap pejabat Israel itu kepada ABC News.

Tekanan telah meningkat di Israel untuk menghentikan serangannya. Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden mendesak Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengurangi ketegangan dengan Gaza “di jalan” menuju gencatan senjata.

Pemimpin sayap kanan Partai Likud itu menolak seruan apa pun untuk mengakhiri agresi Israel terhadap Palestina.

Serangan terbaru di Gaza telah menyatukan setiap komunitas Palestina termasuk 2,1 juta warga Israel.

Konflik bermula setelah beberapa pekan provokasi dan pembersihan etnis di Yerusalem Timur.

Pada April para pemukim Israel turun ke jalanan kota sambil meneriakkan “Matilah orang Arab” dan memukuli warga Palestina.

Perintah pengusiran awal Mei yang menargetkan keluarga Palestina di lingkungan Yerusalem Timur Sheikh Jarrah memicu ketegangan lebih luas.

Sekitar waktu yang sama, pasukan Israel menyerbu Masjid Al-Aqsa di Yerusalem, selama bulan suci Ramadhan, menyerang jamaah dengan gas air mata dan peluru logam berlapis karet, yang mengakibatkan ratusan orang terluka.

Kebrutalan penjajah Israel dibalas dengan tembakan roket dari Jalur Gaza hingga memicu perang terbaru di kawasan itu.[sindonews]