Hamas menyerukan seluruh rakyat Palestina, negara-negara Arab dan Muslim untuk bersama-sama menekan Israel agar menghentikan segala bentuk pelanggaran terhadap hak rakyat Palestina. Hamas mengeluarkan pernyataan tersebut terkait dengan keputusan Israel membangun 73.000 pemukiman baru di Tepi Barat.
Dalam pernyataannya, Hamas mengungkapkan sebuah ironi yang terjadi di depan mata masyarakat dunia. Di saat kunjungan pejabat AS ke wilayah itu membicarakan soal proses perdamaian dan janji mewujudkan negara Palestina merdeka, pada saat yang sama Israel makin memperluas jajahannya dengan mengumumkan ekspansi pemukimannya di wilayah Palestina di Tepi Barat.
Hamas menegaskan, Israel masih mengabaikan semua seruan dan perintah dari dunia internasional agar Israel menghentikan aktivitas perluasan pemukimannya di Tepi Barat dan menghormati proses perdamaian. Anggota Parlemen dari Hamas, Mona Mansour menambahkan, sikap Israel itu menjadi petunjuk bahwa mengharapkan berdamai dengan Israel hanya sebuah ilusi. Ia menyerukan faksi-faksi Palestin bersatu untuk mematahkan serangan Zionis dan melakukan perlawanan terhadap agresi Israel di tanah Palestina.
Hari Senin kemarin, Peace Now-organisasi anti-pemukiman Yahudi di Israel-melaporkan bahwa kementerian konstruksi dan perumahan Israel sedang merencanakan membangun sedikitnya 73.000 unit rumah baru di Tepi Barat. Dari jumlah itu, 15.000 unit rumah sudah mendapat ijin pembangunan, sedangkan sisanya sebanyak 58.000 unit rumah masih menunggu persetujuan. Dan dari 15.000 unit rumah yang telah disetujui, 9.000 unit rumah sudah selesai dibangun.
"Jika semua rencana pembangunan direalisasikan, maka jumlah pemukiman Yahudi di Tepi Barat meningkat dua kali lipat," demikian Peace Now.
Dengan penambahan pemukiman itu, jumlah pemukim Yahudi di wilayah pendudukan di Tepi Barat akan bertambah pula menjadi 300.000 orang dengan asumsi tiap rumah diisi oleh empat orang.
Sejak Israel menduduki Tepi Barat pada tahun 1967, rezim Zionis itu sudah membangun lebih dari 150 pemukiman yang hanya boleh dihuni oleh orang Yahudi. Israel mengklasifikasikan para pemukim di wilayah pendudukannya sebagai "pemukim ideologis" berdasarkan keyakinan Yahudi Zionis bahwa wilayah Tepi Barat adalah "tanah yang dijanjikan pada bangsa Israel" yang tidak boleh diserahkan pada rakyat Palestina. (ln/PIC/iol)