Umat Islam se-dunia diingatkan untuk menjadikan hari Jumat ini sebagai hari khusus untuk menunjukkan kepedulian dan solidaritas untuk melindungi Masjid Al-Aqsha dari ancaman Yahudi Zionis Israel. Seruan ini antara lain disampaikan oleh organisasi Ikhwanul Muslimin di Mesir, para pemuka agama Islam dan Nasrani di Jalur Gaza, Hamas serta tokoh cendekiawan Muslim Syaikh Yusuf Al-Qardhawi.
Al-Qardhawi menyebut momen khusus hari Jumat ini sebagai "Hari Perlindungan untuk Al-Aqsha", sementara Hamas, Ikhwanul Muslimin dan sejumlah kelompok yang peduli Masjid Al-Aqsa menyebutnya sebagai "Hari Amarah", amarah terhadap para Yahudi Zionis yang berambisi untuk menghancurkan Masjid Al-Aqsha.
Secara khusus, Hamas menyerukan para simpatisannya untuk keluar rumah dan melakukan aksi unjuk rasa di kompleks Masjid Al-Aqsha sebagai protes atas penyerbuan yang dilakukan sekelompok pemukim Yahudi ekstrimis ke Masjid Al-Aqsha akhir pekan kemarin. Aksi itu memicu bentrok antara warga Muslim Palestina yang sedang berada di dalam masjid dengan kelompok penyerbu dan aparat kepolisian Israel yang terkesan diam saja melihat aksi yang dilakukan para pemukim Yahudi itu.
Insiden tersebut membuat situasi kota Al-Quds (Yerusalem Timur) tegang oleh kekhawatiran akan makin meluasnya aksi-aksi kekerasan oleh aparat Israel dan perlawanan dari warga Palestina. Apalagi sekarang pihak Israel mengerahkan ribuan tentarannya dan menutup kompleks Masjid Al-Aqsha bagi warga Palestina agar para pemukim Yahudi bisa melakukan upacara keagamaannya di kompleks masjid.
PBB ikut mengecam agresi Israel ke Masjid Al-Aqsha. Kordinator Khusus PBB untuk Timur Tengah, Robert Serry mengatakan, Sekjen PBB Ban Ki Moon sangat prihatin dengan bentrokan yang terjadi di Al-Aqsha dan tindakan-tindakan provokatif terhadap tempat-tempat suci di Yerusalem harus dihetinkan.
Gerakan Islam, organisasi Muslim di Israel yang selama ini memfokuskan aktivitasnya untuk perlindungan Masjid Al-Aqsha juga menyerukan agar seluruh kaum Muslimin yang berada di wilayah Israel untuk melaksanakan salat Jumat di Masjid Al-Aqsha. Gerakan itu menyatakan tidak bermaksud untuk melakukan konfrontasi tapi ingin mempertahankan hak mereka untuk menunaikan ibadah di masjid suci ketiga umat Islam itu.
"Al-Aqsha adalah tempat suci bagi umat Islam dan tak seorang pun yang berhak atas Al-Aqsha atau menguasai Al-Aqsha," demikian pernyataan Gerakan Islam. (ln/hrtz/prtv)