Serangan mematikan Israel di Jalur Gaza pada hari Rabu dan Kamis dimaksudkan sebagai “test” kepada presiden Mesir yang baru untuk toleransi kekerasan di Gaza, Hamas mengatakan Kamis kemarin (6/9).
Juru bicara Fawzi Barhoum mengatakan serangan udara yang menewaskan enam gerilyawan dalam serangan terpisah tidak bisa dibenarkan, dan datang setelah Presiden Mesir Muhammad Mursi menyampaikan pidato yang menegaskan dukungannya terhadap perjuangan Palestina.
“Muhammad Mursi dan Liga Arab mendukung rakyat Palestina,” kata Barhoum mengutip pidato Mursi kepada Liga Arab, Rabu lalu. “Serangan Israel bertujuan untuk menguji posisi Arab.”
Dia menambahkan: “Setelah pesan ini yang jelas Israel, Mesir dan Liga Arab harus mengedepankan strategi baru untuk menghadapi Israel dan menanggapi serangan agresif terhadap rakyat Palestina.”
Enam warga Palestina tewas setelah serangan udara terpisah Rabu malam dan Kamis pagi lalu dalam apa yang disebut Israel sebagai tanggapan atas serangan roket serta upaya untuk menanam bom sisi jalan di perbatasan.
Dalam sebuah pernyataan hari Kamis kemarin, militer Israel mengatakan bahwa tentara IDF menargetkan skuad teroris yang sedang menanam bahan peledak di dekat pagar keamanan di Jalur Gaza utara.(fq/mna)