Hamas mengeluarkan pernyataannya pada hari Jumat kemarin yang mengatakan bahwa berita mengenai salah seorang pimpinan Hamas di tepi barat – Faze’ sawafta menyerahkan diri kepada pihak militer Abbas (otoritas Palestina) adalah palsu dan tidak benar.
Hamas menambahkan, dalam pernyataannya, bahwa apa yang terjadi dalam dua minggu yang lalu adalah bahwa ada komunikasi intensif di antara Faze Sawafta dan duta besar Mesir di Ramallah di mana dia diundang untuk mengadakan pertemuan untuk membicarakan acara di Tepi Barat.
Sawafta menyetujui undangan untuk menemui duta besar hanya setelah dia diberi kepastian dari kepala keamanan Abbas kepada duta besar Mesir bahwa Sawafta tidak akan ditahan atau dilukai.
Hamas mengatakan bahwa pertemuan antara duta besar dan Sawafta terjadi dan duta besar memintanya mengunjungi markas besar Keamanan Umum di Ramallah untuk membicarakan dengan kepala keamanan peristiwa terakhir di Tepi Barat.
Sawafta menerima saran dari duta besar karena dia ingin menghapus suasana yang tidak nyaman demi kesuksesan dialog antar-Palestina, menurut pernyataan Hamas.
Hamas juga menjelaskan bahwa mereka melihat ke depan untuk pertemuan lanjutan yang diharapkan melahirkan hasil dimana otoritas Ramallah membebaskan semua tahanan politik.
Hamas menekankan bahwa Sawafta adalah salah satu pemimpin politik Hamas di Tepi Barat dan ia tidak memiliki hubungan dengan sayap militer dari gerakan Hamas.(fq/pic)