Gerakan Perlawanan Islam (Hamas) menuding pemerintah Kairo telah lakukan kejahatan kemanusiaan terkait penutupan lanjutan gerbang perlintasan Rafah. Selain itu Hamas memperingatkan umat Islam dan masyarakat internasional mengenai bencana kemanusiaan yang dapat melanda Gaza akibat penutupan lanjutan tersebut.
Juru bicara Hamas, Fawzi Barhoum, mengatakan bahwa “penutupan lanjutan gerbang Rafah mengakibatkan langkanya bahan bakar, obat-obatan, serta bantuan pangan dan kemanusiaan. Ini adalah kejahatan kemanusiaan terhadap rakyat Palestina.”
Barhoum menuding semua pihak yang mendukung blokade bertanggung jawab atas kejahatan kemanusiaan yang terjadi di Jalur Gaza, dan menyerukan gerakan internasional pembebasan blokade Jalur Gaza kepada seluruh warga Muslim dan organisasi kemanusiaan internasional.
Hubungan Hamas dan Kairo terpuruk setelah pihak militer berhasil melakukan kudeta terhadap Presiden Muhammad Mursi pada 3 Juli 2013 lalu. Militer menuding Hamas melakukan kolusi dengan organisasi Ikhwanul Muslimin dan terlibat tindakan kekerasan dan kekacauan di Mesir.
Dan pada awal bulan Maret ini Pengadilan Kairo memutuskan untuk melarang kegiatan Hamas serta menyita dan membekukan seluruh aset yang dimiliki Hamas di Mesir. (Aljazeera/Ram)