Eramuslim.com – Stasiun radio Hamas mengatakan penjajah Zionis-Israel menggelar serangan udara ke kamp pelatihan Palestina di Jalur Gaza. Serangan Rabu (16/6) menjadi serangan pertama penjajah Israel di daerah tersebut sejak kesepakatan gencatan senjata eskalasi 11 hari bulan lalu.
Militer kolonialis Israel belum menanggapi permintaan komentar mengenai laporan tersebut. Sebelumnya terdapat balon bermuatan bahan peledak diluncurkan dari Gaza. Brigade penembak penjajah Israel mengatakan balon tersebut memicu 20 ledakan di lapangan terbuka di dekat pemukiman sekitar perbatasan.
Masyarakat dunia mengutuk keras atas serangan yang dilakukan tentara penjajah Israel kepada rakyat Palestina beberapa hari terakhir, serta mendukung kemerdekaan bagi palestina.
Hamas mengancam akan mengambil tindakan untuk merespon Flag March. Pawai ultranasionalis di Yerusalem timur yang bertujuan untuk memprovokasi Palestina.
Perdana Menteri Penjajah Israel yang baru Naftali Bennett pernah mengatakan pemerintah Israel sebelumnya seharusnya tidak boleh menoleransi balon bermuatan bahan peledak itu. Ia mendesak pemerintah mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu untuk membalas tembakan roket ke wilayah Palestina yang sedang dikuasai Zionis-Israel.
Pekan lalu Kepala Opas Penjajah Israel Jacob Shabtai membatalkan Flag March. Tetapi tepat beberapa hari sebelum pemerintah baru dilantik Netanyahu menyetujuinya dan memutuskan untuk menggelar kegiatan tersebut.
Kementerian Dalam Negeri Israel yang baru Omer Barlev akan meninjau ulang keputusan tersebut dan mungkin akan membatalkannya. Bila itu terjadi maka kabinet Israel akan menggelar rapat untuk memutuskan apakah melanjutkan atau membatalkan pawai tersebut.
Selama Flag March banyak ultranasional Israel membanjiri wilayah-wilayah yang dihuni Muslim di daerah pendudukan di Yerusalem Timur. Wilayah yang direbut Zionis dalam pembersihan etnik tahun 1967. Mereka akan meneriakan ‘kematian orang Arab’ dan menyanyikan lagu-lagu rasis.[em/rol]