Hamas menuduh kelompok saingannya Fatah memperburuk suasana dengan mengatakan pasukan otoritas Palestina yang berbasis di Ramallah telah berkolaborasi dengan Israel.
Pasukan keamanan yang menjalankan fungsinya di bawah pemimpin Fatah, Mahmud Abbas, bekerja dalam koordinasi yang erat dengan orang-orang dari pendudukan Israel di Tepi Barat yang diduduki, kata Hamas pada hari Senin kemarin (22/11), AFP melaporkan.
Sebelumnya pada hari Ahad, sekelompok orang bersenjata dengan Otoritas Palestina (PA), yang dipimpin oleh Abbas, menyerbu rumah anggota parlemen Hamas Fathi al-Qarawi, menangkap anaknya dan menyita komputer yang ada dirumahnya.
Kampanye penangkapan melawan simbol aksi nasional dan penangkapan terhadap wakil rakyat Palestina adalah telah meracuni atmosfer Palestina," kata gerakan perlawanan Hamas yang berbasis di Gaza.
"Penangkapan hanya akan meningkatkan hambatan baru untuk rekonsiliasi nasional Palestina," kata gerakan Hamas.
Tindakan tersebut membuktikan Mahmud Abbas tidak serius ingin mencapai rekonsiliasi," Hamas menegaskan.
Awal tahun ini, pasukan keamanan PA menangkap sejumlah anggota Hamas, menuduh mereka terlibat dalam kematian empat warga Israel di kota Tepi Barat al-Khalil (Hebron).
Jurubicara Hamas Fawzi Barhum menggambarkan penangkapan tersebut sebagai "kampanye kriminal" dan "pengkhianatan nasional," dan meminta pembebasan segera para tahanan Hamas.(fq/prtv)