Ahad kemarin (22/3), dalam memperingati lima tahun syahidnya Syekh Ahmad Yasin, PM Palestina Ismail Haneya menyampaikan komitmen Hamas untuk terus berjuang sesuai garis perjuangan yang ditetapkan Syekh Ahmad Yasin. Haneya juga berjanji untuk mendukung dialog nasional Palestina, dan menyeru AS agar menerjemahkan slogan perubahan (Yes, We Can Change) yang diusung Obama dan keterbukaan Eropa kedalam tindakan nyata.
Menegaskan pernyataan Haneya, jubir pemerintah Palestina di Jalur Gaza Thahir Nunu mengatakan, “Obama harus mengubah kata-kata dan janjinya tentang perubahan yang pernah ia sampaikan pada pemilu lalu menjadi kenyataan.”
Nunu menjelaskan, “Pemerintah Palestina meminta agar AS membuka dialog langsung tanpa syarat dengan Hamas dan semua pihak di Palestina, membahas perbedaan di atas meja perundingan, tanpa adanya intimidasi.” Di samping itu Nunu juga menegaskan penolakannya untuk tunduk pada persyaratan Amerika.
Menyambut keterbukaan Eropa, dalam surat kabar “Filasthin” Haneya menjelaskan, “Kami akan terus memantau komitmen keterbukaan Eropa terhadap Hamas, yang selama ini berjalan positif. Oleh karena itu, kami menyeru Eropa untuk terus meningkatkan hubungan dengan Hamas dan menghapus Hamas dari daftar organisasi terorisme.”
Dalam skala nasional Haneya berjanji akan terus berupaya menyukseskan dialog nasional Palestina. Haneya menjelaskan, “Rekonsiliasi internal faksi-faksi Palestina merupakan kemaslahatan Nasional Palestina.”
Mendukung rekonsiliasi tersebut, Haneya menegaskan bahwa Hamas akan tetap berpegang teguh terhadap hal yang telah disepakati dalam dialog-dialog yang telah berlangsung di Kairo. Haneya berharap agar dialog ini terus berlanjut dan jauh dari persyaratan yang ditetapkan pihak asing yang sangat merugikan negara Palestina. (sn/ist/infp)