Gerakan Perlawanan Islam “Hamas” memperingatkan bahwa warga Palestina di al Quds dan Tepi Barat kini berada di depan gerbang Intifadah jilid III melawan penjajah Israel.
Pernyataan ini dilontarkan anggota biro politik Hamas, Moussa Abu Marzuk, menanggapi situasi di kota al Quds pasca pembunuhan 4 warga Yahudi di sebuah Sinagog di kota Yerusalem pada Selasa (18/11).
Dalam keterangannya, Moussa Abu Marzuk mengatakan “kami berada di ambang pintu Intifadah baru di kota al Quds, menanggapi penyerbuan warga Yahudi secara intensif dalam kurun waktu dua bulan terakhir.”
Anggota biro politik Hamas ini menambahkan “Palestina telah mencoba bernegosiasi dengan Israel untuk menghentikan penyerbuan Masjid al Aqsha, akan tetapi mereka terus saja melakukan upaya Yahudisasi al Aqsha dan kota al Quds.”
“Ini adalah reaksi warga Palestina, dan awal dari gerbang Intifadah jilid III,” tambah Abu Marzuk.
Sebelumnya Intifadah jilid pertama digelorakan warga Palestina pada tahun 1987 dan berakhir pada tahun 1993 dengan ditandatanganinya perjanjian Oslo dan pembentukan Otoritas Naisonal Palestina.
Sedangkan Intifadah jilid II bergejolak dimulai pada 29 September 2000 ketika PM Ariel Sharon membawa sekitar 1000 warga Yahudi ke Masjid al Aqsha, dan baru berakhir pada 8 Februari 2005. (Almasryalyoum/Ram)