Hamas menuduh perdana menteri Israel telah "berbohong" kepada orang-orang Israel tentang perjanjian untuk membebaskan tentara Israel yang ditangkap Gilad Shalit. Shalit ditangkap oleh para pejuang Palestina dalam operasi lintas-perbatasan pada bulan Juni 2006 lalu, setelah ia menyusup ke wilayah Palestina.
Pembicaraan untuk membebaskannya sejauh ini terbukti tidak meyakinkan. Pada bulan Desember, kedua pihak tampaknya semakin dekat dengan kesepakatan, namun dilaporkan ada ketidaksepakatan serius di dalam lingkaran dalam Netanyahu atas kondisi pertukaran tawanan.
Pada hari Kamis, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memperbaharui tawarannya untuk pembebasan 1000 tahanan Palestina sebagai imbalan dibebaskannya Shalit. Namun, ia mengatakan bahwa Israel tidak akan memenuhi permintaan dari Hamas, yang telah mengungkapkan beberapa nama yang harus dibebaskan dari daftar 1.000 tahanan yang akan dibebaskan.
Hamas telah menolak proposal pertukaran tahanan Netanyahu yang mereka sebut sebagai penipu, sembari mengatakan bahwa Hamas ingin pembebasan semua tahanan yang telah disebutkan dalam pertukaran untuk Shalit.
Tetapi pemimpin senior Hamas Mahmud Zahar menuduh Netanyahu pada Ahad kemarin (4/7) telah melakukan penyesatan publik dengan "trik politik murahan."
Zahar mengatakan bahwa Hamas siap untuk bernegosiasi tetapi tidak akan berurusan dengan pembohong.
Zahar membuat komentar tersebut di Gaza City pada hari Ahad kemarin, selama aksi yang dilakukan oleh keluarga Palestina yang anggota keluarga mereka masih ditahan di penjara-penjara Israel. (fq/prtv)