Ezzet Al-Resheq, anggota biro politik Hamas, pada hari Rabu (3/3) kemarin mengkritik PA atau Palestinian Authority yang diketuai oleh Mahmud Abbas.
Resheq, dalam pernyataan pers, mengatakan bahwa Hamas menolak pembicaraan langsung dan tidak langsung dengan Israel, karena pembicaraan semacam itu adalah sia-sia dan tidak menghasilkan apa-apa.
Menurut Rasheq, perundingan dengan Israel hanya akan menyediakan jalan bagi Israel untuk melanjutkan proyek yahudisasi tempat suci Islam dan menduduki Yerusalem. Resheq mencatat bahwa Israel menolak hak kembali bagi para pengungsi Palestina, menuntut pengakuan atas Israel sebagai negara Yahudi dan menjaga Yerusalem keluar dari perundingan.
Dia mengatakan bahwa Mahmoud Abbas, pemimpin PA yang masa jabatannya telah habis masa berlakunya lebih dari setahun yang lalu, seharusnya menunjukkan fleksibilitas dalam rekonsiliasi nasional daripada dengan musuh umat Islam.
Sementara itu, Dr Sami Abu Zurhi, juru bicara Hamas di Gaza, mengatakan kepada Palestine Information Center bahwa melanjutkan pembicaraan dengan Israel merupakan kejahatan nasional.
Dia berpendapat bahwa negosiasi dengan Israel hanya akan menyebabkan lebih banyak kegagalan, menambahkan bahwa kembalinya Abbas untuk pemilihan nasional adalah alternatif untuk sesuatu yang sia-sia.
Nah, Abbas, dengarkanlah itu! (sa/pic)