Eramuslim.com – Brigade Al-Qassam mengisyaratkan bahwa kelompok itu tidak lagi menerima Kairo sebagai mediator antara Hamas dan Zionis-Israel, setelah pengadilan Mesir melarang sayap bersenjata Hamas dan memasukkanya kedalam daftar organisasi teroris. “Setelah keputusan pengadilan itu Mesir tidak lagi menjadi mediator antara Palestina-Israel,” kata sumber yang tida disebut namanya kepada Reuters.
Dengan penetapan Mahkamah Darurat Mesir yang berada di bawah kekuasaan junta militer Jenderal As-Sisi yang pro Barat, maka posisi Mesir sekarang tidak lagi netral dan menjasi sekutu bagi Zionis-Israel. Selama ini Kairo memang telah memainkan peran penting dalam menengahi gencatan senjata antara Zionis-Israel dan Hamas, namun segalanya berubah ketika Jenderal As-Sisi naikke tampuk pimpinan negara.
Para pejabat Mesir sendiri menuding bahwa senjata telah diselundupkan dari Jalur Gaza ke Mesir oleh Al-Qassam. Senjata-senjata itu dituding jatuh ke tangan kelompok-kelompok pejuang yang bertempur menggulingkan pemerintahan Kairo, yang dukungan Barat dan Amerika Serikat.
Para pejuang yang berpangkalan di Sinai, Mesir, yang berbatasan dengan Gaza, dituding membunuh ratusan personel polisi dan tentara rezim Mesir sejak lengsernya Mursi. Gejolak pun kemudian meluas ke bagian-bagian lain di Mesir yang merupakan negara Arab paling padat penduduknya.(rz)