Sementara perwakilan Hamas menuju ibukota Mesir, Kairo untuk melanjutkan negosiasi gencatan senjata, pesawat-pesawat tempur Israel kembali melakukan serangan ke Jalur Gaza. Kali ini targetnya adalah markas besar keamanan Hamas di Kota Khan Yunis.
Saksi mata mengatakan dua misil ditembakan dari sebuah helikopter ke sebuah gedung yang sebagian sudah hancur saat agresi brutal Israel kemarin. Tidak ada laporan korban jiwa dalam serangan yang dilakukan Kamis (12/2) pagi itu.
"Militer kami menyerang posisi Hamas sebagai respon atas tembakan dua mortir ke wilayah Israel hari Rabu kemarin," kata jubir militer Israel mengenai serangan itu.
Sehari sebelumnya, sekitar tiga mortir yang diklaim Israel ditembakkan dari Gaza jatuh di lapangan terbuka di kawasan Eshkol dan tidak menyebabkan kerusakan atau korban jiwa.
Gencatan Senjata
Pada saat yang sama, Ketua Biro Politik Hamas Dr. Mousa Abu Marzouk tiba di Kairo hari Rabu malam untuk melanjutkan pembicaraan dengan pejabat pemerintah Mesir terkait gencatan senjata dengan Israel.
Sumber-sumber yang dekat dengan Hamas mengungakpkan, delegasi Hamas yang datang ke Kairo berasal dari Gaza dan Damaskus. Mereka akan memberikan jawaban atas usulan gencatan senjata dengan Israel dalam pertemuan dengan Kepala Intelejen Mesir Omar Suleiman. Pertemuan hari ini sangat menentukan, apakah akan ada gencatan senjata atau tidak.
Sebelum ke Kairo, para petinggi Hamas di Jalur Gaza melakukan konsolidasi dan sudah menetapkan keputusan yang bulat. Pertemuan serupa dilakukan para petinggi Hamas di Damaskus dengan faksi-faksi pejuang lainnya yang ada di Suriah untuk menentukan sikap final atas gencatan senjata.
Hamas mensyaratkan, gencatan senjata dilakukan dalam jangka waktu terbatas, paling lama satu setengah tahun dan menolak tuntutan perlucutan senjata. Hamas juga menyatakan, dialog antara Fatah dan Hamas sulit dilakukan selama masih ada ratusan pejuang Hamas di Tepi Barat yang ditahan oleh otoritas Palestina pimpinan Mahmoud Abbas dari Fatah. (ln/PIC/prtv)