Pemimpin Hamas mereshuffle kabinet di wilayah Palestina yang terisolasi, Gaza.
Hamas mengatakan bahwa langkah perdana menteri Ismail Haniyah tersebut tidak terkait dengan kerusuhan yang menggoyang dunia Arab. Tapi ini kemungkinan dilihat sebagai upaya Hamas untuk menyampaikan pandangan tentang mereka yang lebih terbuka ke dunia luar.
Untuk pertama kalinya sejak pengambilalihan kekuasaan oleh Hamas di Jalur Gaza pada tahun 2007, terdapat Menteri Luar negeri Hamas.
Haniyeh menunjuk Muhammad Awad untuk menduduki posisi menlu tersebut. Awad juga akan mempertahankan pekerjaannya sebagai menteri perencanaan.
Reshuffle kabinet Kamis ini (10/3) juga menambahkan lima menteri, termasuk seorang wanita. Kebanyakan menteri masih menduduki posisi mereka saat ini.
Hamas menolak perundingan perdamaian dengan Israel dan para pejuang Palestina telah menargetkan Israel dengan serangan roket secara rutin.(fq/ap)