Eramuslim.com – Gerakan perlawanan islam Hamas mengatakan, menganggu nyawa tawanan wartawan, Muhammad Al-Qiq yang sedang melakukan aksi mogok di dalam penjara Israel hingga hari 62 merupakan garis merah. Kondisi ini akan menuntun bangsa Palestina melakukan pilihanya yang tak diprediksikan Zionis.
Juru bicara Hamas, Husam Badran dalam pernyataanya menngatakan, menganggu Al-Qiq akan membuka front dengan rakyat Palestina. Tak masuk akal, kita menyaksikan tawanan Palestina dihabisi Zionis di dalam penjara, sementara kita tak pernah melakukan apapun. Suatu saat Israel akan menyaksikan apa yang kami lakukan dan tak pernah terfikirkan oleh mereka.
Badran memperingatkan, Israel atas akibat dari kebijakanya terhadap Al-Qiq. Ia menegaskan, jika itu terbukti makan Israel akan membara. Apa yang dialami sekarang oleh Al-Qiq tak bisa dibiarkan. Ia menyerukan semua pihak baik resmi pemerintah maupun rakyatnya untuk intervensi secepatnya menghentikan Zionis dari aksinya yang melecehkan nyawa Al-Qiq.
Badran menegaskan, syahidnya Al-Qiq yang telah memasuki kondisi sangat kritis akan mengubah penjara dan para tawanannya menjadi ajang pertempuran langsung dengan Israel dan akan membongkar semua perundingan terhadap konspirasi atas hak-hak bangsa Palestina, khususnya masalah tawanan. (ts/Infopalestina)
