Eramuslim.com – Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas mengecam keras rezim penjajah Zionis-Israel karena melarang warga Kristen Palestina di Jalur Gaza mengunjungi situs-situs suci mereka di Yerusalem, Tepi Barat, dan tanah yang diduduki tahun 1948.
Dalam sebuah pernyataan, Hamas menekankan bahwa langkah ini adalah bagian dari kebijakan yang diperhitungkan yang dilakukan pendudukan Israel setiap tahun. Bahkan, pendudukan Israel memperlihatkan demokrasi dan komitmennya terhadap hak asasi manusia dengan mengambil langkah-langkah rasis semacam itu.
Hamas juga menekankan bahwa Palestina berhak untukq melakukan ritual mereka tanpa hambatan atau kesulitan, kutip Day of Palestine.
Oleh karena itu, Hamas menyerukan kepada masyarakat internasional untuk memberi tekanan pada pendudukan Israel dan memaksanya untuk mematuhi Hukum Internasional dan Hukum Humaniter Internasional yang menjamin hak untuk beribadah dan hak untuk membebaskan pergerakan bagi orang-orang yang berada di bawah pendudukan.
Hamas juga menyerukan kepada masyarakat internasional untuk menghukum pendudukan Israel dan para pemimpin Zionis-Israel karena praktik rasis mereka.
Kamis lalu, Israel melarang orang Kristen di Gaza tidak akan diizinkan mengunjungi kota-kota suci seperti Betlehem dan Yerusalem untuk merayakan Natal tahun ini.
Zionis juga melarang minoritas Kristen yang tinggal di Gaza mengunjungi situs-situs suci dan gereja umat Kristen di Tepi Barat dan Yerusalem untuk merayakan Natal, demikian menurut seorang juru bicara komunitas Kristen pada Ahad (15/12).
Harian Israel mengatakan pihak keamanan Zionis-Israel setuju untuk mengizinkan 100 umat Kristen dari Jalur Gaza melakukan perjalanan ke Yordania untuk Natal. [end]