Hamas mengutuk keras "hukuman kolektif" yang menimpa desa dekat kota Nablus Awarta, merujuk pada tindakan keamanan Israel yang ketat dan serangan pemukim Yahudi menyusul adanya serangan pisau yang menyebabkan lima anggota keluarga yahudi tewas di dekat Itamar.
Sebuah jam malam yang ketat sejak kejadian itu telah diterapkan di desa sebelah timur Nablus di Tepi Barat bagian utara serta adanya kampanye penangkapan, penggerebekan rumah dan patroli yang dilakukan oleh militer Israel.
Jam malam tersebut telah menyebabkan kekurangan pasokan makanan di desa dan telah membuat warga yang sakit tidak bisa menerima pengobatan medis.
Hamas mengatakan pihaknya menuduh Israel bertanggung jawab atas serangan terhadap warga desa dan juga mengecam partisipasi pasukan keamanan Otorita Palestina, yang memerintah Tepi Barat.
Hamas telah meminta PA untuk berhenti dari kampanye penangkapan di Awarta serta semua bentuk lain kerjasama koordinasi dengan keamanan Israel.
Hamas juga menyerukan kepada kelompok-kelompok HAM untuk bertindak segera melindungi rakyat Palestina terhadap pelanggaran kemanusiaan terang-terangan Israel dan serangan pemukim yahudi.
Sementara itu, puluhan pemukim Yahudi dari Itamar telah menyusup dan menyerang rumah-rumah warga Palestina di desa Awarta.
Petugas medis melaporkan bahwa batu dilemparkan oleh para penyerang dan telah mematahkan tangan seorang warga desa.
Warga setempat mengatakan tentara Israel tidak berusaha untuk menghentikan serangan pemukim yahudi tersebut.
Sebelumnya, warga Yahudi dari pemukiman yang sama telah berdemo di dalam desa sambil mengibarkan spanduk dan meneriakkan pernyataan anti-Arab, seperti "kematian untuk orang Arab" dan "kematian untuk Awarta".(fq/pic)