Gerakan Hamas bertekad melanjutkan memperjuangkan cita-cita yang diwariskan oleh Syeikh Ahmad Yasin, dan Gerakan Hamas berjanji tidak akan meninggalkan perjuangan itu, sampai mencapai kemerdekaan. Pernyataan ini, disampaikan pada Minggu kemarin, ditengah-tengah Hamas menghadapi tekanan Israel dan Barat, yang harus melepaskan Shalid dan memberikan pengakuan terhadap Israel.
Pernyataan itu, disampaikan Hamas, ketika memperingati lima tahun kesyahidan Syeikh Ahamd Yasin, di Gaza. Peringata itu diperangati di sebuah stadion di Gaza, yang dihadhiri ribuan pendukung Hamas, dan Hamas mengatakan, bahwa pembunuhan terhadap para pemimpin Hamas dan Ulamanya, justru akan menambahkan semangat perjuangan diantara bangsa Arab, dan Muslim, yang sepanjang sejarah telah menunjukkan bukti-bukti kemuliaan para pejuang Palestina.
Hamas memperingatkan kepada Israel yang melakukan yahudisasi kota Yerusalem, dan melakukan penodaan tempat suci Islam, dan penghancuran tempat-tempat serta rumah yang menjadi hak milik rakyat Palestina. Israel juga telah memaksakan keadaan yang secara sefihak menguasai Yerusalem, dan pasti bangsa Palestina dan Umat Islam, tidak akan tinggal diam.
Israel harus bertanggung jawab atas tindakan Israel telah melakukan penangkapan dan penyiksaan di tahanan-tahanan Israel, dan hal ini akan menciptakan aksi di penjara-penjara Israel, berupa pemogokkan dan pembrontakan. (m/pic)