Petinggi senior Hamas Khalid Misyal mengatakan bahwa gerakan Hamas tidak akan melepaskan tentara Israel Gilad Shalit yang ditawan, kecuali Tel Aviv setuju untuk memenuhi tuntutan-tuntutan Palestina.
Kepala biro politik Hamas pada hari Senin ini (28/6) memperbaharui seruan gerakan perlawanan untuk pembebasan tahanan Palestina yang ditahan di penjara-penjara Israel.
Mengacu ke sebuah demonstrasi Ahad kemarin di Israel untuk mendukung Gilad Shalit, Misyal mengatakan bahwa demo tersebut menunjukkan bahwa orang-orang Israel sekarang tahu di mana letak masalahnya," sembari mengatakan pemerintah Israel bertanggung jawab atas kegagalan kesepakatan pertukaran tahanan yang telah mundur dari proposal kesepakatan sebelumnya.
Dia juga menyatakan harapan bahwa para pejuang Palestina akan berhasil dalam mengulangi tindakan terhadap Israel dengan menangkap lebih banyak tentara zionis.
Bahasa yang dipakai untuk menghadapi rezim Israel adalah bahasa kekuatan, ia menegaskan.
Hamas merespon kembali seruan para mediator Jerman yang mencoba untuk melanjutkan kembali perundingan pertukaran tawanan yang telah terhenti, Misyal menekankan bahwa setiap kesepakatan pertukaran tawanan dengan Israel harus berdasarkan hanya pada tuntutan Palestina.
"Gilad Shalit tidak akan dibebaskan kecuali Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu setuju untuk tuntutan kami," katanya, dan menyerukan pembebasan para tahanan Palestina yang ada di dalam tahanan Israel. (fq/prtv)