Faksi pejuang Hamas yang berkuasa di Gaza tidak antusias dengan kebijakan rezim Zionis Israel melonggarkan blokade di Gaza, karena bantuan yang dizinkan masuk ke Gaza oleh Israel cuma sebatas makanan dan minuman ringan saja.
Bagi Hamas, makanan dan minuman ringan bukan penyelesaian krisis kemanusiaan di Gaza. Hamas tetap menuntut Israel untuk membuka blokade secara penuh. "Mereka (Israel) mengatakan akan mengizinkan keripik kentang masuk ke Gaza, tapi di sini kami punya tiga pabrik yang memproduksi makanan seperti itu dengan jumlah lebih dari yang dibutuhkan oleh Gaza," kata Ziyad Al-Zaza, menteri ekonomi dan perdagangan dari pemerintahan Hamas.
"Yang kami inginkan adalah pencabutan blokade secara penuh … sehingga kami bisa mengimpor bahan-bahan mentah untuk industri dan bahan-bahan bangungan untuk membangun kembali Gaza. Kami butuh semen dan bahan bangunan untuk konstruksi, bukan minuman ringan," tandas Al-Zaza.
Rezim Zionis Israel mengumumkan keputusan mengizinkan hanya makanan dan minuman yang boleh masuk ke Gaza, beberapa jam sebelum pertemuan antara Presiden AS Barack Obama dan Presiden Palestina Mahmoud Abbas. Rezim Zionis mengatakan, keputusan yang disebutnya sebagai pelonggaran blokade itu, tidak ada kaitannya dengan serangan Israel ke konvoi kapal bantuan internasional Freedom Flotilla pekan kemarin.
Israel tetap melarang bantuan berupa bahan-bahan bangunan masuk ke Gaza, padahal bahan-bahan bangunanlah yang saat ini sangat dibutuhkan warga Gaza untuk membangun kembali rumah mereka yang hancur dan membangun kembali insfrastruktur di Gaza yang rusak akibat agresi Israel pada Desember-Januari tahun 2008 lalu. (ln/arabnews)