Gerakan Islam Hamas yang berkuasa di Gaza telah mengeksekusi mati dua warga Palestina karena berkolaborasi dengan Israel meskipun adanya keberatan dari kelompok-kelompok HAM, pihak rumah sakit dan sumber-sumber lain mengatakan pada hari Kamis kemarin (15/4).
Dua orang ‘pengkhianat’ tersebut dieksekusi oleh regu tembak semalam, kata Samir Zakut dari Al-Mizan kelompok HAM Palestina.
Polisi tidak mengizinkan wartawan untuk masuk ke rumah sakit al-Syifa, namun sumber-sumber medis di sana mengukuhkan dua mayat-mayat itu telah dibawa ke rumah sakit pada malam hari.
Pemerintah resmi Hamas telah mengkonfirmasi eksekusi tersebut setelah mayat dua ‘pengkhianat’ itu tiba di rumah sakit Gaza, tapi tidak mengatakan bagaimana mereka melaksanakan eksekusi.
Kelompok HAM Palestina kelompok al-Mizan mengidentifikasi dua orang yang dieksekusi mati sebagai Muhammad Ismail dan Nassir Abu Frih.
"Hukuman telah dilaksanakan untuk agen Israel agen dengan menghukum mati mereka, meskipun kelompok-kelompok HAM menolak eksekusi dan pernyataan ini," menteri dalam negeri Hamas Fathi Hammad mengatakan pada saat itu.
Hamas telah menyetujui hukuman mati bagi informan Israel, pembunuh dan pengedar narkoba tapi belum secara resmi dijalankan sejak mereka merebut kekuasaan di Gaza pada bulan Juni 2007, mengusir pasukan yang setia kepada Presiden Palestina Mahmud Abbas yang sekarang memegang kendali di Tepi Barat.
Beberapa informan maupun traitor (pengkhianat) bangsa Palestina telah di eksekusi oleh Hamas maupun kelompok pejuang Palestina selama 22 hari serangan militer Israel yang menghancurkan Gaza pada bulan Desember 2008 lalu.(fq/aby)