Seorang pejabat tinggi gerakan perlawanan Islam Hamas, menuding pemerintah Washington tengah berupaya untuk menggagalkan rekonsiliasi Palestina yang ditandatangani pada 23 April lalu.
Dalam pertemuan dengan para intelektual dan akademisi Palestina di kota Gaza pada hari Senin (12/05) kemarin, Musa Abu Marzouq mengatakan “faksi-faksi pejuangan kini menghadapi banyak kendala yang dapat menghambat upaya rekonsiliasi nasional palestina,” tanpa mau menjelaskan lebih lanjut mengenai tekanan pihak AS.
Hamas-Fatah memutuskan untuk mengakhiri perpecahan mereka dengan penandatanganan perjanjian rekonsiliasi nasional pada 23 April 2014, setelah kedua kelompok terlibat perpecahan yang berunjung baku tembak senjata pada pertengahan Juni 2007 lalu.
Kedua kelompok bersepakat untuk membentuk pemerintah konsensus dalam lima pekan, yang diikuti oleh pemilihan anggota legislatif dan presiden serta dewan nasional secara bersamaan. (Rassd/Ram)