Jurubicara Hamas, Sami Abu Zuhri meminta kepemimpinan Mesir yang baru untuk mempertimbangkan kembali kebijakan Presiden yang digulingkan Hosni Mubarak terhadap Jalur Gaza yang terkepung dan untuk segera mengeluarkan keputusan untuk membuka perbatasan Rafah bagi masuknya individu dan barang-barang kebutuhan.
Dalam siaran pers pada hari Minggu kemarin (13/2), juru bicara Hamas, Abu Zuhri mengatakan gerakan Hamas berharap bahwa perkembangan politik di Mesir bisa menjadi pintu gerbang menuju halaman baru dalam hubungan antara Kairo dan Gaza.
"Kami di Hamas, secara konstan tertarik dengan adanya hubungan khusus dengan Kairo bahkan di bawah rezim yang digulingkan Hosni Mubarak karena kami menganggap bahwa hubungan ini adalah dengan Mesir sebagai negara dan bukan dengan person tertentu," tambahnya.
"Kami percaya bahwa kepemimpinan Mesir yang baru sangat diperlukan untuk meninjau kembali kebijakan mantan rezim yang berkuasa terhadap Gaza dan Hamas atau terhadap masalah Palestina pada umumnya," tegas juru bicara tersebut. (fq/pic)