Hamas menyerukan agar pimpinan negara-negara Arab yang selama ini melakukan kesepakatan damai dengan Israel, segera mencabut kesepakatan tersebut. Hamas meminta negara-negara Arab lebih memberikan dukungan pada perjuangan kelompok-kelompok pejuang Palestina yang sedang melawan penjajah Israel.
Seruan tersebut disampaikan oleh Kepala Biro Politik Hamas, Khalid Misyaal pada para pimpinan negara-negara Arab yang tergabung dalam Liga Arab, yang sedang melakukan pertemuan selama dua hari di Damaskus.
Misyaal menegaskan kembali bahwa roket-roket yang ditembakkan para pejuang Hamas ke pemukiman-pemukiman Israel merupakan reaksi yang normal untuk menyelamatkan warga sipil Palestina dari kekejaman Israel.
Hal serupa dilontarkan salah satu pimpinan Hamas, Mushir al-Masri yang mengatakan bahwa Hamas sedang berjuang guna membela kehormatan dan kemuliaan bangsa Palestina.
Tolak Draft Gencatan Senjata
Pimpinan Hamas Palestina menolak bertanggung jawab atas terhambatnya proposal perdamaian Mesir yang menghendaki adanya gencatan senjata antara Israel dan Palestina.
Penolakan itu bukan tanpa alasan, Hamas melihat berbagai poin yang dimasukkan dalam draft gencatan senjata itu belum berbentuk kesepakatan final terkait pendudukan Zionis Israel dan hanya menekankan gencatan senjata dari pihak Palestina saja.
Usama Hamdan, anggota Biro politik Hamas yang memiliki kantor perwakilan di Libanon mengatakan, penjajah Zionis Israel sebagai pihak yang paling bertanggung jawab atas gagalnya upaya gencatan senjata yang diprakarsai Mesir.
“Hamas tidak menggagalkan upaya gencatan senjata yang diprakarsai Mesir, justru kami telah berusaha agar bisa mewujudkan gencatan senjata itu dengan benar, " kata Hamdan.
Ia melanjutkan, "Gencatan senjata dilakukan bukan dengan mengabaikan hak rakyat Palestina melainkan dengan proposal gencatan senjata yang memiliki nilai timbal balik, waktu tertentu dan menyeluruh. Bila tidak, maka gagasan gencatan senjata apapun tidak akan ada maknanya. Kami tiak menerima redaksi kesepakatan yang membahayakan kemaslahatan rakyat Palestina.”
Menurut Hamdan, Hamas sendiri tidak memiliki link atau jalur dialog langsung atau tidak langsung dengan Zionis Israel terkait ide gencatan senjata itu. Ia mengatakan, “Tidak ada dialog langsung atau tidak langsung antara Hamas dan Israeli, dalam persoalan gencatan senjata atau lainnya."
"Orang-orang yang menghembuskan informasi ini ingin memberi alasan agar mereka bisa melanjutkan dialog dengan Israel, dengan alasan Hamas juga akan turut berunding. Mereka ingin memunculkan issu bahwa memang ada timbal balik perundingan antara Palestina dan Israel. Ini tidak benar dan kami tolak mentah-mentah, ” tandas Hamdan. (na-str/pic/ln-presstv)