Hamas mendesak Mesir untuk membuka kembali penyeberangan perbatasan penting Rafah, yang ditutup sejak 16 penjaga perbatasan Mesir baru-baru ini tewas di Sinai.
“Saya menyerukan kepada saudara saya, Presiden Mesir Muhammad Mursi untuk membuka perbatasan Rafah, untuk mendapatkan kembali sebuah kelangsungan hidup bagi warga Gaza,” dikutip Reuters atas pernyataan Perdana Menteri Palestina Ismail Haniyah yang mengatakan pada hari Kamis kemarin (9/8).
Sekita 800 orang biasanya berangkat ke Mesir dan seterusnya melalui perbatasan Rafah.
Haniyah juga membantah kecurigaan para pejabat Mesir bahwa orang-orang bersenjata Palestina terlibat dalam serangan di Sinai hari Minggu lalu.
Dia berargumen bahwa serangan itu yang menerima manfaat utama adalah pendudukan, singkatan umum untuk Israel oleh para pejabat Hamas.
“Gaza tidak bersalah atas kejahatan ini. Baik investigasi kami atau kontak kami telah membuktikan sejauh ini tidak ada orang dari Gaza yang terlibat,” kata Haniyah.
Mesir dilaporkan telah menyetujui pembukaan kembali Rafah secara terbatas untuk mengizinkan ratusan warga Gaza yang terdampar di Sinai untuk menyeberang kembali ke wilayah pantai itu pada hari Jumat ini, menurut pernyataan dari Kementerian Dalam Negeri Hamas di Gaza.
“Penyeberangan Rafah akan dibuka kembali pada hari Jumat,” kata pernyataan itu.
Jalur Gaza telah diblokade oleh Israel sejak tahun 2007, di mana hal itu telah menyebabkan penurunan standar hidup warga di sana.(fq/prtv)