Hamas telah mendesak Israel untuk mematuhi syarat-syarat gencatan senjata dengan Jalur Gaza dan menghentikan agresi terhadap warga Palestina di wilayah yang terkepung.
Mengekspresikan komitmen gerakan perlawanan terhadap gencatan senjata dengan Israel, pemimpin senior Hamas Mahmud Zahar mengkritik Tel Aviv pada hari Jumat kemarin (24/12) karena melanggar perjanjian Januari 2009, yang mengakhiri perang 22 hari Israel terhadap Gaza.
"Kami menyatakan komitmen kami untuk menghormati gencatan senjata antara kami dan pendudukan," kata Zahar selama shalat Jumat di kota Khan Yunis Gaza menambahkan bahwa "meskipun ada pengorbanan, kami mengumumkan bahwa kami terus menghormati gencatan senjata."
Dia meminta Tel Aviv untuk menghentikan serangan ke Gaza, menghentikan pembunuhan terhadap rakyat Palestina dan mengangkat blokade mematikan dari wilayah Gaza.
Pernyataan Zahar ini datang pada saat Israel semakin meningkatkan serangan terhadap wilayah Palestina dalam beberapa bulan terakhir, membunuh dan melukai banyak warga Palestina di Gaza.
Sebelumnya Hamas, penguasa yang dipilih secara demokratis di Gaza, mengatakan pada Rabu lalu bahwa ia telah memutuskan untuk mengangkat masalah pelanggaran berulang Israel kepada PBB karena memunculkan "ancaman agresi lebih lanjut terhadap rakyat Palestina."
Sejak akhir perang Gaza, sejumlah besar warga Palestina telah tewas atau terluka dalam serangan udara Israel di jalur pantai yang terkepung. Banyak infrastruktur Palestina juga telah hancur dalam serangan itu.
Pada hari Jumat kemarin, pasukan Israel menembak dan membunuh seorang gembala Palestina dan melukai tiga orang lainnya, yang sedang mengumpulkan puing-puing bangunan di utara Jalur Gaza.(fq/prtv)