Menteri dalam negeri Hamas, Fathi Hamad, Ahad kemarin (17/10) mengumumkan bahwa organisasi-organisasi keamanan di Gaza telah menangkap seorang mata-mata Israel warga Palestina berusia 56 tahun yang dioperasikan oleh Israel sejak tahun 1972.
Namun menteri dalam negeri Hamas ini tidak memberikan rincian tambahan terkait identitas orang itu atau bagaimana ia bisa ketahuan menjadi agen Israel, mendagri Hamas mencatat bahwa terungkapnya agen ‘senior’ Israel di Gaza oleh organisasi keamanan pemerintahan Hamas ini melengkapi kampanye paling komprehensif dan sukses melawan intelijen Israel dan kaki tangannya di Jalur Gaza.
"Kami telah menemukan cara-cara baru yang telah digunakan oleh pendudukan Zionis untuk menyusup ke pihak Palestina," tambah Hamad.
Dia menjelaskan bahwa kampanye penangkapan antek Israel yang dilakukan hari ini sebagai yang terbesar dalam sejarah Palestina, dan mencatat bahwa aparat keamanan Hamas telah lama mempertanyakan tersangka itu untuk kasus yang lama.
"Pendudukan Zionis sedang melakukan perang rahasia melawan kami dan pemuda kami, pada saat sama mereka menyebarkan penggunaan narkoba dan seks bebas dalam upaya untuk menurunkan dan menghancurkan moral serta akhlak para pemuda," kata menteri dalam negeri Hamas.
Hamad mengatakan hal tersebut kepada mahasiswa di Universitas Islam Gaza bahwa mereka harus berhati-hati terhadap teknik elektronik yang dilakukan Israel yang ditujukan untuk menurunkan dan melemahkan mereka untuk mengambil jalan jihad dan perlawanan.
Juru bicara Kementerian dalam negeri di Gaza, Ihab al-Ghusein, menambahkan bahwa organisasi keamanan di Jalur Gaza telah mengejar semua kolaborator Israel yang ada di Gaza."Dan hal iIni adalah prioritas utama kami dan kami tidak akan berhenti mengejar dan menangkap agen-agen zionis di sini," katanya.
Menurut al-Ghusein, organisasi keamanan Hamas telah sangat berhasil dalam perjuangan mereka melawan agen-agen Israel yang diterjunkan di Gaza.(fq/ynet)