Gerakan Perlawanan Islam Palestina, Hamas, membantah tuduhan keterlibatan dalam aksi kekerasan di wilayah semenanjung Sinai, yang dilontarkan oleh pemerintah Mesir.
Selain itu Hamas juga mengusulkan kerjasama dengan pemerintahan Mesir, untuk mengembangkan mekanisme untuk mengontrol perbatasan, termasuk pembukaan gerbang perlintasan Rafah.
Hal ini ditegaskan juru bicara Hamas Ihab Ghusain yang menyatakan bahwa Hamas tidak memiliki hubungan apapun dengan gerakan yang mengatur terowongan bawah tanah, yang menyebabkan memburuknya kondisi keamanan di Mesir.
Hari sabtu kemarin, pihak militer Mesir mengumumkan bahwa pihaknya menemukan bahan peledak di wilayah Sinai bertuliskan nama Izzuddin al-Qassam, yang merupakan sayap militer Hamas.
Hal senada juga diungkapkan perwakilan Gerakan Pembebasan Palestina, Fatah, Di Gaza, dalam konferensi persnya, Fatah menuduh Hamas telah menyelundupkan bom dari Gaza ke Mesir.
Ghusain membantah semua tuduhan yang dilontarkan oleh pihak militer Mesir, dan menjelaskan bahwa “Hamas tidak ikut campur dalam urusan internal Mesir, baik dalam kata dan perbuatan.” Ghusain menilai Fatah sengaja memfitnah Hamas, agar dapat digunakan untuk menuduh Hamas dan memperburuk hubungan antara kedua negara.
Sebelumnya pihak berwenang Mesir telah menangkap lima nelayan asal Gaza di wilayah laut Palestina, hingga saat ini belum dibebaskan pihak berwenang Mesir. (bbcarabic/Zhd)