Hamas membantah berita yang dilansir surat kabar Arab berbasis di London Arab Al-Hayat hari Minggu lalu yang menyatakan bahwa Hamas mempertimbangkan untuk mendeklarasikan Gaza sebagai independen dan entitas yang terpisah dari Palestina, menggambarkan berita tersebut sebagai tuduhan palsu yang mencoba merusak citra gerakan Hamas.
Pemimpin Hamas, Dr Shalah Al-Bardawil, mengatakan kepada Quds Press bahwa laporan berita seperti itu sedang disebarkan oleh musuh-musuh Hamas, untuk menunjukkan seolah-olah gerakan Islam memecah belah Palestina.
“Ini adalah kebohongan yang nyata”, kata Bardawil, mencatat bahwa Hamas selalu membayar harga yang berat untuk membela tanah Palestina dan hak kembali rakyat Palestina.
Dia berkata, “Tidak akan ada negara Palestina di Gaza dan tidak ada negara Palestina tanpa Gaza.”
Bardawil juga menegaskan bahwa kunjungan pejabat Hamas ke Mesir ditujukan untuk mengaktifkan peran sejarah Mesir dalam membela Palestina.
Ia melanjutkan, “Kami percaya bahwa membuka Rafah untuk lalu lintas penumpang dan perdagangan bilateral merupakan bagian penting dalam memulihkan peran Mesir dalam masalah Palestina.”(fq/pic)