Eramuslim – Rabu 28 Juni 2017, Kementerian Dalam Negeri Palestina di wilayah Jalur Gaza mengumumkan pendirian zona aman di sepanjang wilayah perbatasan selatan dengan Mesir sejauh 100 meter. Langkah ini sebagai upaya mengontrol keamanan perbatasan di wilayah selatan.
“Langkah ini sebagai bagian dari rencana meningkatkan kontrol dan meningkatkan situasi keamanan di wilayah perbatasan selatan dengan Gaza,” ujar Kemendagri Gaza pada hari Rabu kemarin.
Tahapan pertama pembangunan zona penyangga akan menseterilkan jalan di sepanjang perbatasan selatan sejauh 12 kilometer. Kamera pengintai dan sistem menara pengawas akan dipasang di sepanjang jalan tersebut. Selain itu, lampu pemantau juga akan ditempatkan di sepanjang perbatasan.
Menurut Mendagri Palestina di Jalur Gaza, Taufiq Abu Na’im, langkah ini sebagai bagian dari hasil kunjungan delegasi Mesir dan Hamas beberapa waktu lalu. Ia menekankan bahwa hal itu merupakan prosedur berkelanjutan yang bertujuan mengontrol penuh perbatasan selatan dan mencegah penyelundupan.
Taufiq Abu Na’im melanjutkan, “Ini akan menjadi daerah militer tertutup dan oleh karena itu akan lebih mudah untuk mengawasi perbatasan dan mencegah penyelundupan obat-obatan terlarang dan penyusupan.”
Selain itu, langkah ini sebagai pesan menenangkan bagi warga Mesir. Kami tidak akan membiarkan segala ancaman yang terjadi di perbatasan selatan.
Delegasi Hamas yang dipimpin oleh kepala biro politik di Gaza Yahya Sinwar dan anggotnya Abu Naim, mengunjungi Mesir awal bulan ini selama sembilan hari. Mereka mengadakan pembicaraan membahas soal peningkatakan pengamanan antara Jalur Gaza dan Mesir.
Zona penyangga akan di dirikan di area aman seluas 100 meter, dan terbentang sejauh 12 km di sepanjang perbatasan antara wilayah Palestina dan Mesir. (Arabnews/Aljazeera/Ram)