Hamas besar kemungkinan tidak ikut dalam konferensi nasional Palestina yang disponsori Mesir dan rencananya akan digelar hari Minggu lusa. Hama menolak berpartisipasi karena Mesir tidak mengakomodasi usulan-usulan Hamas dalam konferensi itu.
"Atmosfirnya tidak menjanjikan dan semua pertanda tidak memberikan isyarat agar Hamas ikut dalam konferensi itu," kata anggota politbiro Hamas, Izzar al-Rishq usai melakukan pertemuan pendahuluan dengan sejumlah faksi-faksi Palestina di Suriah.
Meski demikian, kata Rishq, pihaknya masih melakukan kontak dan tetap meminta agar empat butir permintaan kami untuk dibahas di dalam konferensi itu dikabulkan. "Mesir harus bisa menekan Abbas agar mencipatakan kondisi yang bisa membuat konferensi itu sukses," tukas Rishq.
Pertemuan pendahuluan yang diselenggarakan di Damaskus pada Kamis, waktu setempat, melibatkan faksi-faksi Palestina yang berseberangan dengan Abbas, seperti Jihad Islam, Komando Umum Front Popular Pembebasan Palestina, al-Saeqa dan tentu saja Hamas. Dalam pertemuan tersebut, mereka membahas apakah akan ikut serta dalam konferensi di Kairo atau tidak.
Pihak Hamas menginginkan konferensi itu tidak membahas tentang perpanjangan masa jabatan Abbas yang akan berakhir bulan Januari nanti. Rishq mendesak agar 400 anggota Hamas di Tepi Barat yang ditangkap Fatah, segera dibebaskan atau Hamas akan memboikot konferensi Kairo.
"Ratusan anggota Hamas yang menjadi tawanan Fatah hidup dalam tragedi. Kekejaman Fatah terhadap para tawanan Hamas hampir sama dengan kebrutalan pasukan Israel. Dialog Kairo seperti menari di tengah hembusan angin. Dialog akan gagal jika penangkapan yang dilakukan Fatah terus belangsung," ujar Rishq. (ln/Ynet)