Gerakan perlawanan Palestina Hamas mengatakan mereka berencana untuk mengajukan keluhan kepada PBB terhadap serangan udara mematikan Israel di Jalur Gaza.
Hamas, penguasa yang dipilih secara demokratis dari Gaza, mengatakan pada hari Rabu kemarin (22/12) merencanakan untuk mengangkat isu pelanggaran berulang Israel dari wilayah Palestina kepada PBB, dengan alasan bahwa ada "ancaman agresi lebih lanjut terhadap rakyat Palestina."
Hamas akan mengajukan "keluhan kepada Majelis Umum dan Dewan Hak Asasi Manusia dan semua instansi terkait tentang … ancaman agresi lebih lanjut terhadap warga Palestina", kata juru bicara Hamas Taher al-Nunu.
"Kami akan melakukan kontak dengan beberapa negara untuk menjelaskan perilaku agresif pasukan pendudukan Israel dan telah berhubungan dengan para pejabat Mesir untuk membahas ancaman ini," tambahnya.
Sebelumnya pemerintah Israel juga mengajukan keluhan resmi kepada PBB atas apa yang disebut "serangan militer" Palestina terhadap sasaran Israel, dan menuduh Hamas bertanggung jawab atas roket yang ditembakkan ke Israel dari Jalur Gaza.
Sejak akhir perang 2009 pada Gaza, sejumlah besar warga Palestina tewas atau terluka akibat serangan udara Israel di wilayah pesisir yang terkepung erat. Banyak infrastruktur Palestina juga telah hancur dalam serangan itu.
Sebelumnya pada hari Sabtu, sedikitnya lima orang syahid oleh serangan udara Israel di kota Deir al-Balah di Jalur Gaza tengah.
Para pejabat Israel mengatakan mereka memerintahkan serangan itu karena mereka telah menerima laporan bahwa sekelompok orang tersebut berencana untuk menembakkan roket ke Israel selatan.
Serangan Sabtu lalu menandai salah satu yang serangan yang paling mematikan yang dilakukan oleh militer Israel sejak perang pada Desember 2008 – hingga Januari 2010 di Jalur Gaza, yang menewaskan lebih dari 1.400 jiwa dan diperkirakan menelan kerugian di atas 1,6 miliar dolar.(fq/prtv)