Seorang pejabat keamanan gerakan perlawanan Islam Hamas Palestina mengungkapkan bahwa agen intelijen Israel (Mossad) masuk ke Gaza bersama dengan konvoi bantuan kemanusiaan.
Khalid al-Issa pejabat resmi di Kementerian Dalam Negeri Palestina di Gaza mengatakan: "Mossad membayar untuk bergabung dalam elemen konvoi kemanusiaan yang menuju ke Jalur Gaza dalam solidaritas dengan rakyat kami; dan sejumlah orang dari mereka ditemukan sedang mengumpulkan informasi atas situasi di Gaza dan menulis laporan akurat atas semua yang terkait sektor ini."
Issa seperti dikutip atas pernyataannya oleh Palestine Day mengatakan bahwa Mossad tidak menjalankan misinya di wilayah-wilayah pendudukan, atau secara resmi memasukkan agennya ke jalur Gaza. Israel sebenarnya sudah kehilangan kekuatannya lewat polisi intelijen Shin Bet karena Shin Bet lah yang banyak menjalankan misi di wilayah pendudukan, namun mereka saat ini telah kehilangan banyak ‘perantara’ mereka di jalur Gaza selama beberapa tahun terakhir.
Issa menekankan bahwa pukulan yang diterima oleh pendudukan telah mendorong mereka untuk meningkatkan upaya merekrut agen dengan menggunakan metode dan teknik modern, termasuk internet dan jaringan mobile seperti Facebook dan Instant Messenger serta lain-lainnya.
Berbicara tentang kampanye yang diluncurkan oleh Departemen Dalam Negeri selama beberapa bulan terakhri yang menyerukan warga Palestina yang menjadi agen Israel, Issa mengatakan bahwa seruan mereka itu telah mencapai hasil positif dalam hal membuka pintu pertobatan kepada sejumlah besar antek Israel.
Issa juga menunjukkan bahwa Israel telah kehilangan kemampuan untuk berkomunikasi dengan agen dan kolaborator mereka setelah penarikan dari Jalur Gaza, setelah terjadi perang Gaza dua tahun yang lalu.
Issa mencatat meskipun Israel telah menempatkan agen-agen mereka dari warga Gaza sendiri selama bertahun-tahun di jalur Gaza, namun mereka sampai sekarang tidak dapat memperoleh informasi keberadaan prajurit Israel Gilad Shalit yang ditahan oleh pejuang Palestina.(fq/imo)