Sejumlah pimpinan Hamas menilai Presiden Palestina Mahmud Abbas tidak berhak mewakili rakyat Palestina untuk bicara dalam Konferensi Annapolis. Hamas, yang tidak diundang dalam konferensi itu oleh AS, bahkan menilai konferensi tersebut akan menemui kegagalan.
Anggota parlemen dari Hamas Mushr Al-Masri mengatakan, delegasi Palestina yang akan hadir dalam konferensi itu tidak mempertimbangkan konsensus nasional dan bertindak tanpa mandat dari rakyat serta tidak punya legitimasi.
Hal serupa dilontarkan anggota parlemen Hamas lainnya, Salah al-Bardawil. Ia mengatakan bahwa Abbas tidak punya hak untuk bernegosiasi atau membuat konsensus dengan Israel tanpa dukungan Hamas.
"Delegasi Palestina akan menemui kegagalan jika hadir dalam konferensi ini, sementara bangsa Palestina terpecah belah, dan tanpa adanya konsensus politik secara nasional, " kata al-Bardawil.
Kepala Biro Politik Hamas yang berada di pengasingan di Damaskus, Khaled Misyaal menyatakan, konferensi Annapolis adalah akal-akalan Presiden AS Gerorge W. Bush untuk menutup-tutupi rencana agresi ke wilayah Timur Tengah.
Ia mencontohkan ketika Bush meluncurkan ide Peta Jalan Damai tahun 2002 lalu sebagai persiapan untuk melakukan invasi ke Irak. "Dan hari ini, dia (Bush) mau menciptakan perdamaian di Palestina sebagai persiapan untuk menyerang Iran, " tukas Misyaal dalam wawancara dengan BBC.
Ia melanjutkan, "Ini permainan Amerika. Rakyat Palestina dan bangsa Arab sangat sadar dengan hal dan tahu bahwa AS tidak serius. " Menurut Misyaal, konferensi itu hanya "akan memicu kemarahan yang akan meledak di Timur Tengah. "
Sementara itu analis politik Al-Jazeera Marwan Bishara mengatakan, dengan keterlibatan AS di Irak, Afghanistan dan apa yang disebut perang melawan terorisme, pembahasan di konferensi Annapolis tidak akan lepas dari dimensi politis.
"Apa yang mereka sebut proses perdamaian di Timur Tengah sudah menjadi bahasa yang menjadi ciri khas pemerintahan Bush selama ini, untuk menunjukkan bahwa ada kesempatan lain bagi perang Bush di Timur Tengah, " kata Bishara.
Dimensi politis untuk kepentingan Bush seperti yang disebut Bishara, sudah terlihat jelas karena Bush mengesampingkan Hamas dalam Konferensi Annapolis. Lembaga International Crisis Group menguatkan pendapat itu bahwa "mengisolasi Hamas menjadi motif utama di balik Konferensi Annapolis.
Meski demikian, mantan Menlu Palestina Mahmud al-Zahar menegaskan bahwa Konferensi Annapolis "tidak membuat mereka takut. " (ln/aljz)