Raja Abdullah Bin Abdulaziz, pemimpin kerajaan Arab Saudi yang menurut wikipedia setidaknya mempunyai tujuh orang istri, adalah pemimpin yang paling populer di dunia Islam. Inilah hasil polling yang dilakukan oleh Pew Research Center. Mayoritas mereka yang ikut dalam jajak pendapat ini mengatakan bahwa Raja Abdullah melakukan hal yang benar dalam urusan dunia.
Raja Abdullah Bin Abdulaziz menerima dukungan yang luar biasa, dan 92 persen dari mereka yang disurvei di Yordania dan 83 persen dari mereka yang di Mesir, menyatakan kepercayaan terhadap raja Saudi. Raja Abdullah juga mempunyai peringkat yang positif di luar Timur Tengah, dengan tingkat popularitas 64 persen di Pakistan dan 61 persen di Indonesia.
Raja Saudi menikmati popularitas luar biasa dibandingkan dengan pemimpin Islam lainnya yang disurvei oleh Pew Research Center. Di tempat kedua ada presiden Iran Mahmoud Ahmadinejad dengan nilai 32 persen. Sementara Presiden Afganistan Hamid Karzai, menerima mengantongi nilai 18 persen. Tapi di Yordania, Raja Abdullah Bin Abdulaziz mengumpulkan 60 persen lebih populer daripada Ahmadinejad dan 74 persen lebih populer daripada Karzai.
Pew Research Center mengungkapkan bahwa ini adalah yang kedua kalinya Raja Abdullah Bin Abdulaziz muncul di jajak pendapat berkaitan dengan popularitas para pemimpin di dunia Islam. Raja Abdullah Bin Abdulaziz juga melakukan jajak pendapat sebagai pemimpin yang paling populer di 2007 masih menurut Pew Research Center.
Jajak pendapat, yang dilakukan pada pertengahan-2009, berfokus pada lebih dari 25 negara-negara Islam, termasuk 8 negara-negara Arab, dengan 1000 orang yang disurvei di setiap negara. Jajak pendapat ini dilakukan oleh Pew Research Center’s Global Attitudes Project.
Pew Research Center jajak pendapat juga mengungkapkan bahwa Hizbullah dan Hamas menikmati dukungan terbatas di negara-negara Islam.
Umat Muslim di dunia sepertinya jangan terlalu kecewa. Ingat, Pew Research menyebutkan kalau sang raja Saudi ini sangat terkenal dalam urusan dunia-nya. Bukan agama dan sistem di negaranya. (sa/afghanvoice)