Kemampuan pejuang Palestina memodifikasi rudal jarak menengah memunculkan kegelisahan yang bertambah besar bagi penjajah Zionis. Para petinggi Zionis dan sayap intelejennya mengemukakan kekhawatiran mereka setelah mengetahui kebenaran informasi bahwa pejuang Palestina di Ghaza memang benar-benar telah berhasil melakukan serangan rudal jarak menengahnya ke sejumlah target Zionis Israel.
Amous Yadeline, Kepala Divisi Intelejen tentara Zionis Israel mengatakan, Israel telah menyaksikan langsung ancaman bahaya dan mengkhawatirkan akibat jangkauan rudal yang dilakukan pejuang Palestina dari wilayah Ghaza hingga mencapai wilayah Barat yang diduduki Israel pada tahun 1948.
Menurut Yadeline, kepolisian Israel sebelum ini telah menyatakan bahwa pejuang Palestina hari Ahad pagi telah melontarkan rudal Katyusha-Grad buatan Rusia ke wilayah Natifut. Itulah serangan rudal pertama pejuang Palestina yang bias mencapai wilayah Barat.
Reaksi juga muncul dari para anggota Knesset (parlemen) Israel atas serangan rudal pejuangPalestinaitu. Menurut fraksi Likud, serangan itu merupakan bukti nyata bahwa pemerintahan Olmert memang tidak mampu menghentikan serangan pejuang Palestina dan tidak mampu memberikan keamanan pada penduduk Israel.
"Ditambah lagi dengan tidak adanya tindakan terhadap rudal-rudal Palestina, maka pemerintah Zionis berarti telah menyerah terhadap rakyat Palestina dalam soal Al-Quds (jerussalem), Yahuda dan Samira (Tepi Barat), " demikian Fraksi Likud dalam pernyataannya.
Menurut tokoh Persatuan Israel, ketidakmampuan Israel menolak serangan rudal yang terakhir sama dengan menjadikan wilayah selatan menjadi wilayah sasaran rudal yang lebih berbahaya lagi. Persatuan Israel menyerukan agar Israel segera melakukan operasi militer darat dan laut untuk menyerang Ghaza. Kritik keras terhadap Olmert juga muncul dari Partai Kadima, yang sebenarnya merupakan partai pemerintah. Partai tersebut menyatakan bahwa pejuang Palestina telah berhasil menumpulkan semua sarana perlindungan yang dimiliki tentara Israel. "
"PM Israel Olmert harus membuktikan komitmennya untuk memberi perlundungan aman bagi penduduk Israel yang bertetangga dengan Ghaza, " tandas partai Kadima.
Hari Senin pagi (8/10), akhirnya Israel melakukan pembalasan ke pemukiman Ghaza atas serangan rudal yang terjadi sehari sebelumnya oleh pejuang Palestina. Serangan udara itu, melukai tujuh orang warga Palestina, dua di antaranya dalam kondisi kritis. Israel memuntahkan peluru secara membabi buta ke perkampungan Syujaiyah yang terletak di Timur Ghaza.
"Serangan ini dilakukan untuk menghancurkan lokasi pelontaran rudal yang sebelumnya digunakan pejuang Palestina, " dalih seperti ini dikeluarkan oleh jubir tentara Israel di Tel Aviv. (na-str/pic)