Setelah dua bulan melakukan aksi mogok kerja, sekitar 40 ribu guru-guru di Palestina memutuskan untuk menghentikan aksi mogoknya.
Sejumlah pejabat Palestina mengungkapkan, para guru memutuskan kembali bekerja setelah mendapatkan jaminan gaji mereka akan dibayar. Para guru di Tepi Barat dan Jalur Gaza akan menerima 1.000 shekel atau sekitar 231 dollar bagi pembayaran sebagian gaji mereka pada hari ini, Selasa (7/11).
Menurut menteri pendidikan Palestina, Naser al-Shaer, sisa gaji mereka akan dibayarkan pada akhir bulan ini. Rata-rata gaji guru di Palestina di bawah 3.000 shekel atau sekitar 694 dollar.
Seperti diketahui, guru-guru dan sejumlah pegawai pemerintahan Palestina yang jumlahnya mencapai puluhan ribu orang, melakukan aksi mogok kerja sejak bulan September lalu, sebagai protes pada pemerintah tidak mampu membayar gaji mereka akibat boikot dana bantuan oleh negara-negara Barat.
Untuk sementara, baru para guru saja yang menghentikan aksi mogok kerjanya, sementara para pegawai di sektor lain, menurut ketua persatuan pegawai pemerintah, Bassam Zakarneh, tetap melanjutkan aksi mogok kerjanya.
Al-Shaer mengatakan, pemerintah sedang menentukan formula untuk menjamin pembayaran kembali gaji para guru yang selama ini tertunda. Pertimbangannya, ujar al-Shaer, pendidikan adalah masalah yang paling penting dan pemerintah harus mengutamakan penyelesaian masalah ini terlebih dulu.
Kebanyakan pegawai pemerintahan Palestina berafiliasi dengan Partai Fatah pimpinan Presiden Palestina Mahmud Abbas, saingan terkuat Hamas dalam pemilu bulan Januari lalu. Sejak Hamas berkuasa, pertikaian dan perbedaan pendapat antara Fatah dan Hamas makin meruncing, bahkan sempat terjadi bentrok fisik antar pendukungnya. (ln/aljz)