Satu hari menjelang dilaksanakannya pemilu Israel (besok, 10/2), banyak warga Israel yang ternyata diperkirakan memilih untuk menjadi golput (golongan putih) alias tidak akan memilih. Jumlah itu diperkirakan mencapai 1,4 juta penduduk atau sekitar 20% dari total populasi Israel. Mereka adalah warga Arab Israel keturunan yang tetap tinggal setelah proklamasi Israel pada 1948.
Jumlah golput yang besar ini diyakini sebagai akibat atau trauma dari agresi Israel ke Gaza sebulan yang lalu. “Sebagian orang begitu marah (pada Perang Gaza). Kami mencoba sebisa mungkin untuk tidak kehilangan suara. Saya takut rendahnya kehadiran pemilih (di bilik suara),” kata Haneen Zobi, perempuan pertama Arab-Israel yang memasuki kursi Parlemen Israel.
"Anda bisa menyaksikannya di mana-mana. Semua orang … tak peduli,” kata Dr. Afo Egbarieh, tokoh senior Partai Hadash yang berhaluan komunis.
Saat ini, jumlah keseluruhan penduduk Israel adalah 7.337.000. Dan jumlah pemilih dalam pemilu kali ini adalah 71% dari jumlah keseluruhan.
(sa/lat)