Namun sejauh ini, Zionis-Israel justru kian memperketat blokade. Zona penangkapan ikan bagi nelayan di Gaza dipersempit. Lalu lintas barang dari dan ke wilayah itu ditutup.
Tak hanya itu, penjajah Israel bahkan telah menangguhkan pengiriman bahan bakar minyak ke Gaza sejak pekan lalu. Hal itu menyebabkan satu-satunya pembangkit listrik di Gaza ditutup. Menurut warga penutupan itu menyebabkan pasokan listrik di sana berkurang dari enam jam menjadi empat jam per hari.
Saat ini dua juta penduduk Gaza menikmati listrik sekitar enam jam sehari. Kemudian diikuti pemadaman selama 10 jam. Rumah tangga dan aktivitas bisnis di Gaza telah bergantung pada generator untuk menyiasati pemadaman listrik yang berkepanjangan. Hal tersebut meningkatkan tekanan keuangan pada masyarakat yang sebagian besar hidup dalam kemiskinan.
Gaza, yang diblokade sejak 2007, menggantungkan sebagian besar kebutuhan energinya pada penjajah Israel. Hal itu membuat Israel dapat dengan mudah menekan kelompok atau faksi perlawanan yang berbasis di wilayah tersebut.(rol)