Jalur Gaza merupakan daerah sepanjang 40 km yang wilahanya diapit oleh wilayah Palestina yang dijajah Zionis-Israel di utara dan timur serta Mesir di selatan. Keduanya telah memberlakukan pembatasan pergerakan, dengan alasan masalah keamanan atas Hamas, yang dianggap sebagai organisasi teroris oleh Zionis-Israel dan Amerika Serikat. Padahal HAMAS adalah organisasi perjuangan kemerdekaan bangsa Palestina yang ingin membebaskan negerinya tercinta dari penjajahan Zionis-Israel.
Akibatnya sebagian besar warga Gaza memiliki sedikit akses ke dunia luar selama bertahun-tahun karena blokade.
Munculnya infeksi virus corona di tengah keprihatinan atas kemiskinan di Gaza memicu potensi bencana, khususnya di kamp-kamp pengungsi yang padat penduduk dengan kapasitas rumah sakit yang terbatas.
“Membuat ini terjadi di atas tantangan sistem kesehatan yang ada adalah masalah yang menjadi perhatian kami,” ujar kepala Tim Kedaruratan Kesehatan Organisasi Kesehatan Dunia, Dr Ayadil Saparbekov.
Kami telah meningkatkan dukungan kami sebelum pandemik ini dengan menyediakan alat kesehatan dan alat pelindung diri serta alat uji laboratorium,” katanya. (Rmol)