Belum usai nestapa warga Gaza akibat agresi brutal Israel bulan Januari kemarin, pesawat-pesawat tempur Israel kembali menebar teror di Gaza. Saksi mata dan sumber-sumber di kalangan medis di Gaza mengungkapkan, sepanjang Selasa malam jet-jet tempur Israel sedikitnya melakukan tujuh kali misi pengeboman di wilayah Gaza. Sejumlah bangunan rusak akibat serangan itu dan sedikitnya lima warga Palestina mengalami luka-luka.
Di Gaza City, sebuah bengkel dan pos polisi hancur. Di Gaza Tengah, sebuah bengkel rusak berat akibat serangan udara Israel. Di perbatasan Rafah, pos-pos keamanan dan terowongan-terowongan juga menjadi target serangan pesawat tempur Israel.
Serangan udara Israel Selasa malam, merupakan serangan udara Israel terbesar setelah kesepakatan gencatan senjata tanggal 18 Januari lalu yang mengakhiri agresi brutal Israel di Gaza. Seperti biasa, Israel berdalih serangan udara itu dilakukan untuk membalas tembakan roket pejuang Palestina di Gaza.
Dalam sebuah serangan, saksi mata mengatakan melihat jet-jet tempur Israel mengarahkan misilnya ke sebuah mobil yang sedang melaju di Jalan Yafa, sebelah utara Gaza City. Petugas medis yang datang ke lokasi serangan membawa seorang korban ke Rumah Sakit Shifa.
Bersamaan dengan serangan baru Israel ke Gaza, PBB mendesak Tel Aviv untuk mengakhiri penindasan terhadap rakyat Palestina dan menerima pembentukan negara Palestina merdeka. Sementara dalam kunjungannya ke AS, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu ditekan agar menghentikan perluasan pemukiman Yahudi di Palestina.
Militer Israel beberapa hari belakangan ini, menggelar latihan perang yang memicu spekulasi bahwa Israel sedang menyiapkan agresi barunya ke Jalur Gaza. Latihan militer Israel juga membuat para pejuang Hizbullah di Libanon siaga untuk menghadapi kemungkinan agresi baru Israel. Persiapan untuk menghadapi pasukan Zionis juga dilakukan pejuang Hamas di Gaza. (ln/aby/prtv)