Anggota parlemen Inggris George Galloway menyerang pemerintah Mesir dan menyebutnya sebagai "bagian dari blokade terhadap rakyat Palestina di Gaza yang tidak ada ruang bagi (Mesir) untuk menyembunyikan itu."
Dia menuduh Mesir telah membangun sebuah "tembok rasa malu", yakni tembok baja yang dibangun oleh Mesir di perbatasan dengan Gaza. Hal tersebut dinyatakan Galloway dalam sebuah program “BIla Hudud” (Tanpa Batas) yang disiarkan televisi satelit "Aljazeera”, Rabu (6/1) malam.
Dia mengatakan bahwa dengan tembok ini pihak berwenang Mesir telah membantu "mencekik rakyat Palestina di Jalur Gaza telah memberikan suaranya dalam pemilu yang bebas dan adil" kepada Gerakan Perlawanan Islam Hamas, yang disebuatnya sebagai "partai yang tidak disukai oleh Mesir dan Israel juga oleh Amerika Serikat dan Inggris."
Galloway mengatakan, "Saya bukan orang yang mendukung Hamas. Namun rakyat Palestina adalah orang yang memiliki hak untuk memilih pemimpin mereka, bukan Mesir atau Israel atau Amerika Serikat." Dia menambahkan bahwa "orang-orang di Gaza tidak akan menyerah walaupun mereka diblokade dan dikurung selama seratus tahun. Siapa yang berpikir bahwa rakyat Gaza akan menyerah maka dia tidak mengenal mereka.”
Anggota parlemen Inggris yang memimpin sebuah konvoi kemanusiaan "Lifeline 3, yang membawa bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza, ini menuduh pihak berwenang Mesir "telah menipu para aktivis solidaritas internasional yang tergabung dalam konvoi kemanusiaan dan melanggar kesepakan tertulis yang dicapai antara kedua belah pihak di bawah pengawasan Turki.
Kesepakatan ini menegaskan pihak Mesir memfasilitasi kemudahan prosedur bagi masuknya bantuan kemanusiaan yang dibawa konvoi ke Gaza.
Galloway mengatakan pemerintah Mesir menyita mobilnya dan mencegah kendaraan lain dari anggota konvoi memasuki Gaza. "Kami tidak akan bernegosiasi lagi dengan setiap pejabat Pemerintah Mesir. Saya tidak akan pernah menginjakkan kaki saya lagi di tanah Mesir selama masih diliputi kebijakan memalukan ini." Menurutnya, “Sekarang adalah saatnya untuk mengubah menteri-menteri Mesir dan kebijakan pemerintah mereka jika ini adalah kualitas layanan yang mereka berikan kepada rakyat Mesir yang hebat." Dia menambahkan "Saya tidak berpikir bahwa orang-orang Mesir pantas dengan pemerintah seperti ini."
Galloway memuji peran Turki dalam konvoi kemanusiaan "Lifeline 3". Dia menyebut Perdana Menteri Turki Recep Tayyip Erdogan sebagai "pahlawan". "Saya berharap orang-orang Arab memiliki Perdana Menteri seperti Erdogan. Sungguh, seandainya Mesir
memiliki perdana menteri seperti Erdogan dan Inggris memiliki perdana menteri seperti Erdogan."
Dia mengungkapkan bahwa konvoi kemanusiaan akan terus mengalir ke Jalur Gaza, mulai dari Malaysia, Venezuela dan Afrika Selatan. Presiden Venezuela Hugo Chavez mungkin akan memimpin konvoi kemanusiaan "Lifeline 4". Sementara Presiden Afrika Selatan Jacob Zuma dan mantan Perdana Menteri Malaysia Mahathir Mohamad akan memimpin dua konvoi kemanusiaan berikutnya yang bertolak dari kedua negara tersebut. (aljzr/wrs/fn)