Asma al-Athmma, 14, menangis di atas tempat tidur rumah sakit, tubuhnya penuh luka akibat pecahan peluru meriam dan matanya merah karena terlalu banyak menangis. Asma adalah salah seorang yang selamat dari aksi brutal serangan tentara Zionis ke Beit Hanun, Rabu (8/11) dinihari kemarin.
Peluru-peluru artileri tentara Zionis Israel bukan cuma menghancurkan rumah Asma, tapi juga mengoyak tubuh ibu dan saudarinya, membunuh paman-paman dan sepupu-sepupunya.
"Kami sedang tidur lelap dan kami terbangun oleh ledakan bom-bom yang menghantam rumah paman saya, kemudian jendela-jendela rumah kami luluh lantak," tutur Asma sambil menangis.
"Bom-bom itu membunuh ibu dan saudari saya dan melukai semua saudara-saudara saya," kisah Asma dengan suara bergetar, sementara para dokter dan perawat terus merawat luka-lukanya.
Ibu dan saudara perempuan Asma terkena ledakan bom saat mereka berusaha menyelamatkan diri dari serangan brutal Israel.
"Orang-orang di luar meminta kami untuk menyelamatkan diri. Kami lari dari dalam rumah menuju ke sebuah gang sempit. Sedikitnya delapan bom jatuh di jalanan," kata Asma mengingat kembali tragedi mengerikan yang ia alami.
"Kami takut tewas jika berada di dalam rumah. Tapi di luar, kematian itu merenggut ibu dan saudari saya," sambung Asma.
Tiga belas anggota keluarga besar Asma terbunuh dalam aksi serangan brutal Israel ke kota Beit Hanun, sebelah utara Jalur Gaza, dinihari kemarin.
Dalam serangan itu, 19 warga Palestina termasuk tujuh anak-anak dan empat wanita terbunuh. Israel melakukan serangan tersebut pada dinihari, disaat warga Beit Hanun masih tidur lelap.
Para dokter di rumah sakit berusaha menolong para korban, sarung-sarung tangan mereka yang penuh darah, bergelatakan di lantai. Paramedis mengangkut bergalon-galon air dengan menggunakan sejumlah ambulan untuk membersihkan genangan darah.
Di sebelah Asma, terbaring sepupunya, Mallak yang masih berusia dua tahun yang juga terkena pecahan mortir di wajahnya. Dokter mengatakan, Asma dan Mallak masih bisa diselamatkan.
Warga Jalur Gaza memprotes serangan brutal Israel. Sebagai bentuk protes, para pemilik toko di seluruh Jalur Gaza menutup tokonya, sekaligus sebagai pernyataan berkabung bagi para korban.
Sepanjang sepekan kemarin, tentara Zionis Israel telah membunuh sedikitnya 50 warga Beit Hanun. (ln/iol)