Ma’an News Agency menyatakan Selasa (27/4) bahwa Perdana Menteri Otoritas Palestina Salam Fayyad dan Presidennya, Mahmoud Abbas tengah berselisih seputar pembentukan negara Palestina.
Dalam sebuah wawancara dengan Channel2 Israel, Abbas sama sekali tidak mendukung pernyataan Fayyad. Fayyad—di sisi lain, juga sama sekali tidak sejalan dengan Abbas.
Selama ini, Fayyad telah secara konsisten dipuji oleh Barat atas idenya dalam perencanaan tentang sipil dan ekonomi di Tepi Barat, sedangkan Abbas telah lama menjadi perpanjangan tangan dari Israel.
Fayyad saat ini diklaim telah menjadi milik (sebagian) rakyat di Tepi Barat. Ia melakukan perjalanan di Tepi Barat untuk bertemu dengan konstituennya. Ia bertujuan untuk "menghidupkan kembali semangat rakyat Palestina yang kecewa akan upaya perdamaian yang gagal."
Untuk upaya semua Fayyad di Tepi Barat yang masih dikuasai oleh Otoritas Palestina, hanya 40% dari Tepi Barat, sisanya di bawah kendali Israel, Yerusalem Timur berada di bawah kendali Israel, dan Gaza berada di bawah kontrol Hamas. Tampaknya dalam hal ini Fayyad lebih senang menjadi (seolah-olah) “pahlawan” yang sendirian.
Jadi lengkap sudah Tepi Barat. Siapapun yang berkuasa, Fayyad untuk Barat, dan Abbas untuk Israel. (sa/palestinenote)