Sepekan yang lalu, Pimpinan Fatah yang juga Presiden Otoritas Palestina, Mahmoud Abbas bersumpah bahwa selama ia menjadi presiden, Intifada ketiga tidak akan pernah terjadi. Tapi akhir pekan kemarin, sejumlah pejabat Fatah mengingatkan kemungkinan pecahnya Intifada ketiga. Namun berbeda dengan perlawanan dua intifada sebelumnya yang diarahkan pada Zionis Israel, Intifada ketiga akan diarahkan langsung pada otoritas Palestina.
Para pejabat Fatah mengungkapkan kekhawatiran tersebut menyusul terbunuhnya tiga warga Palestina yang juga anggota Fatah di kota Nablus, Tepi Barat akhir pekan kemarin. Dalam prosesi pemakaman, ribuan pelayat dari kalangan pejuang veteran, pimpinan sayap militer Fatah Brigade Martir Al-Aqsa dan warga Gaza menuding Otoritas Palestina telah berkolusi dengan Israel. Mereka menyerukan agar Otoritas Palestina mengakhiri kerjasama keamanan dengan militer Israel.
Saking kerasnya kecaman terhadap Otoritas Palestina, seorang wartawan lokal mengungkapkan situasi itu sebagai "salah satu aksi demonstrasi anti-Otoritas Palestina yang terbesar" yang pernah terjadi di Palestina selama bertahun-tahun belakangan ini.
Setelah pecah perlawanan Intifada kedua, Nablus, kota terbesar Palestina di Tepi Barat dibawah kontrol sekelompok orang-orang Fatah bersenjata yang kerap meneror klan-klan kaya yang tinggal di kota itu. Sehingga membuat banyak keluarga kaya di Nablus yang justeru senang ketika pasukan Israel menyerbu kota itu tahun 2002 dalam Operation Defensive Shield yang menewaskan Ahmed Tabouk, salah seorang pimpinan Brigadir Martir Al-Aqsa.
Teman dan kerabat anggota Fatah yang dibunuh tentara Zionis akhir pekan kemarin, menyalahkan Otoritas Palestina atas insiden tersebut. Mereka menuding Otoritas Palestina melanggar janjinya sendiri untuk memberikan mereka sejumlah uang dan pekerjaan.
Salah seorang tokoh Fatah yang cukup disegani dan sejak lama mengecam Otoritas Palestina dan pasukan tentarannya adalah Husam Khader. Menurutnya, Otoritas Palestina adalah pemerintahan yang korup baik secara finansial maupun moral karena telah berkolaborasi dengan pihak Zionis Israelk.
Khader dan tokoh Fatah di Ramallah, Kadoura Fares menyatakan yakin, perlawanan intifada dengan target Otoritas Palestina akan pecah jika Otoritas Palestin pimpinan Abbas tetap melanjutkan persekongkolannya dengan Israel. (ln/JP)